LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara agraris, dimana jumlah penduduk yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian
merupakan jumlah penduduk mayoritas, yaitu sebesar 41.200.000 orang atau 36.5%
dari total penduduk usia kerja, berdasarkan data sensus BPS tahun 2011. dan juga luas wilayah pertanian pun merupakan
luas wilayah daratan terluas di Negara Republik Indonesia.Jika jumlah penduduk
mayoritas ini mengalami kesejahteraan dalam bidang ekonomi, maka dampaknya akan
berpengaruh secara signifikan terhadap kesejahteraan hidup seluruh Bangsa
Indonesia.
Kondisi saat ini yang terjadi adalah sebagian
besar petani berada dalam tingkat kesejahteraan yang rendah, akibat hasil dari
usaha pertanian menghasilkan produksi yang minim, tidak sebanding dengan modal
yang telah dikeluarkan dan tingkat kebutuhan hidup masyarakat.
Akibat dari rendahnya pendapatan
Petani dan rendahnya kesejahteraan petani, maka berakibat munculnya berbagai
macam kejahatan dan problem sosial serta rapuhnya ketahanan pangan. Dan secara
makro akan menjadi problem Bangsa Indonesia, dan secara ekonomi, Bangsa
Indonesia sebagai negara Agraris akan tetapi menjadi negara pengimpor komoditi
pertanian.
Terlebih lagi seiring dengan
berkembangnya dunia industri dan bertambahnya hunian masyarakat, maka terjadi
laju konversi lahan sawah mencaiapai 100 Ha per-tahun, sedangkan Pemerintah
hanya mampu mencetak sawah baru seluas 40 Ha per-tahun, artinya seluas 60 Ha
lahan sawah lenyap setiap tahunnya.
Atas dasar itu, kami berusaha
melakukan ikhtiar dengan berbagai macam penelitian dalam bidang budidaya dan
teknologi pertanian, dalam kurun waktu dan proses yang cukup lama.
Alhamdulillah, atas izin dan
pertolongan dari ALLAH SWT. dapat menghasilkan bibit unggul dengan proses tanam
secara organik, sehingga dapat meningkatkan produktifitas panen, sampai 4 kali
lipat dari biasanya. Sehingga diharapkan terjadi kesejahteraan masyarakat
petani, dan terjadi ketahanan pangan bangsa Indonesia. Dengan dilaksanakannya
Pelatihan Konservasi & Efisiensi Air irigasi Angkatan 3 & 4 tahun 2014
diselenggarakan oleh PPK Operasi & Pemeliharaan SDA I Satuan Kerja Operasi
dan Pemeliharaan SDA Citarum, kami dibangkitkan membuat Resume Project
Pertanian.
TIM PESERTA PELATIHAN GPP-NKRI
DAERAH PERCONTOHAN
Aplikasi budidaya bibit dan teknologi pertanian, telah dilakukan ujicoba dibeberapa wilayah, yang dikonsentrasikan di Jawa Barat. Berkat Hasil Pelatihan dan didasari semangat juang tinggi, maka anggota yang mengikuti pelatihan langsung membuat Daerah Percontohan di lokasi Sodetan DAS Ciitarum, tepatnya di Cibarangbang Desa Bojongsari Kec.Bojongsoang Kab.Bandung - Jawa Barat.
ANALISIS PRODUKTIFITAS
HASIL PANEN
1. Musim Pertama : Rata-rata 10 Ton/Ha
2. Musim Ke-dua : Rata-rata 12 Ton/Ha
3.Musim Ke-Tiga : Rata-rata 13
Ton/Ha
4.Musim Ke-Empat :
Rata-rata 15 Ton/Ha
5.Musim Ke-Lima : Rata-rata 18 Ton/Ha
6. Musim Ke-Enam dan seterusnya 20 Ton/Ha
Catatan : Berdasarkan survey, saat
ini produktifitas sawah menghasilkan panen 4 – 6 Ton/Ha. Hanya daerah tertentu
saja yang menghasilkan panen sampai 8 Ton/Ha.
Kelebihan yang lain adalah, disamping
semakin lama produktifitas hasilnya meningkat, juga semakin lama biaya
pengolahan sawah juga menurun, hal itu bisa dilihat dari Analisa hasil usaha
(terlampir). Hal ini diakibatkan, semakin lama, kualitas kesuburan sawahnya
semakin baik.
Pada musim pertama dan musim kedua,
biaya pengolahannya relatif cukup tinggi karena pada dua musim pertama ini
dilakukan upaya mengembalikan kesuburan tanah secara alami dari ketergantungan
zat-zat kimiawi.
SISTIM KERJASAMA BAGI HASIL
Dalam project pertanian yang akan
dijalankan ini, diharapkan memberikan manfaat kesejahtaraan secara secara luas,
tidak hanya kesejahteraan bagi pemilik modal, pengelola dan pemilik sawah saja,
akan tetapi memberi kesejahteraan bagi petani penggarap, petugas pertanian dan
juga sampai kepada fakir miskin dan anak yatim.
Dengan demikian, diharapkan dari
sektor pertanian ini, jika dikelola dengan baik akan memberikan kesejahteraan
bagi masyarakat petani khususnya dan Bangsa Indonesia pada umumnya.
Sehingga dirumuskan pembagian hasil
sebagai berikut :
Sistim Kemitraan 5% : Dialokasikan
untuk Petugas dilapangan, meliputi Konsultan dan Penyuluh Pertanian, Team
leader, Supervisor, Keamanan, Perangkat Desa dan Mandor.
Zakat 10% : Dialokasikan untuk fakir
miskin dan anak yatim, dan oarang-orang yang berhak menerima zakat, khususnya
di daerah lokasi pertanian tsb.
Dari sisa hasil usaha, keuntungan
akan dibagi dengan komposisi sbb :
- Pemodal
dan Pengelola : 50%
- Pemilik
sawah : 40%
- Petani
penggarap : 10%
Selama ini
Petani penggarap hanya mendapatkan income dari upah buruh tani saja, sehingga
selamanya ada dalam garis kemiskinan. Akan tetapi dengan pola ini, diharapkan
petani penggarap pun mendapatkan keuntungan dari sawah yg digarapnya, sehingga
dia akan bersungguh-sungguh dalam bekerja, juga akan ikut mendoakan smg hasil
pertaniannya menghasilkan panen yang berlimpah. Sehingga kedepannya, Petani
penggarap pun dapat menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang yang lebih tinggi
dan dapat hidup lebih sejahtera.
PERIODE KERJASAMA INVESTASI
Waktu yang diperlukan dalam kerjasama
Project Pertanian ini adalah selama 3 (tiga) tahun, dengan pertimbangan sebagai
berikut :
1. Pengolahan sawah secara organik,
jauh berbeda dengan pengolahan sawah secara konvensional. Selama 3 tahun, baik
pemilik sawah maupun petani penggarap akan dilatih dan dibimbing, bagaimana
mengolah sawah dengan cara organik. Diharapkan dalam kurun waktu tersebut,
mampu merubah kebiasaan petani dalam pola tanam.
2. Selama 3 tahun, diharapkan sudah
dapat mengembalikan kesuburan sawah pada tingkat yang optimal, sehingga sawah
dapat dilakukan sertifikasi organik oleh lembaga Surveyor bertaraf
International. Karena padi yang dikelola dengan cara organik, kemudian ditanam
pada lahan sawah yg bersertifikat organik, maka akan menghasilkan padi organik
yang diterima di pasar dunia dengan harga mencapai 5 – 10 kali lipat dari pasar
lokal.
3. Dengan demikian diharapkan, upaya
yang dilakukan, tidak hanya meningkatkan produksi hasil pertanian, dari
rata-rata 5 ton permusim menjadi 20 ton permusim, akan tetapi juga meningkatkan
harga jual padi, dari harga padi lokal menjadi harga padi sekelas padi organik
ekspor.
LOKASI PENANAMAN
Lokasi
penanamamn untuk tahap pertama akan dikonsentrasikan di daerah pesawahan
Kabupaten Bandung - Jawa Barat.
INVESTASI
Dana Investasi yang diperlukan untuk
menjalankan project pertanian seluas 10.000 hektar adalah sebesar Rp.
255.725.000.000,- (Dua ratus lima puluh lima Milyar Tujuh ratus dua puluh lima
Juta Rupiah) dan setelah 3 tahun, diharapkan menghasilkan keuntungan sebesar
Rp. 1.345.956.770.980,- (Satu Triliun Tiga ratus empat puluh lima Milyar Tujuh
ratus tujuh puluh Ribu Sembilan ratus delapan puluh Rupiah) atau dengan margin
selama 3 tahun sebesar 526,33%.
Dengan asumsi, dalam 1 tahun hanya
ditanam 2 musim saja, namun dalam praktek dilapangan, akan dilihat berdasarkan
kondisi lahan sawahnya, dengan tidak menutup kemungkinan, sebagian dari lahan
sawah tersebut dapat dilakukan penanaman 3 musim dalam 1 tahun.
PENUTUP
Semoga upaya yang dilakukan bersama
ini, dengan izin dan pertolongan dari ALLAH SWT, diharapkan dapat membawa hasil seperti apa
yang diharapkan bersama, sehingga dari upaya ini dapat menjadi pioner untuk
project dengan skala yang lebih luas lagi, sehingga diharapkan terjadinya
kesejahteraan bagi rakyat Indonesia dan kemajuan Bangsa Indonesia. Sesungguhnya
proposal ini masih jauh dari sempurna, kami mohon masukan dan saran untuk
kebaikan bersama.
GENERASI PENERUS PEJUANG
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
( GPP - NKRI )
Bandung,
17 Juni 2014.
DISUSUN OLEH
TIM
PELATIHAN GPP-NKRI.
Ttd
E.KARMANA
AYO SEMUA BERMAIN DI TOGEL PELANGI JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI
BalasHapusHUBUNGI KONTAK Kami
BBM : D8E23B5C
WHAT APPS : +85581569708
LINE : togelpelangi
WE CHAT : togelpelangi
LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET
Ayo coba keberuntungan anda
jutaan rupiah menunggu anda