Pengerukan
S. Citarum akan terus dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC). Hal
ini sesuai dengan saran dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI baru melakukan
kunjungan ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Bojongsoang, Kab. Bandung.
Kepala Satuan Kerja Pelaksaaan Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWSC Ahmad Sajidin
mengatakan pengerukan hanya dihentikan saat hujan turun karena pekerjaan tidak
akan maksimal saat air mengelir cepat.
“Kunjungan
BPK Senin terkait peninjauan lapangan melihat kondisi air S. Citarum yang
terkena pencemaran berat, sampah, penggundulan hutan sekitar hulu Citarum.
Mereka juga menanam pohon yang diserahkan pada masyarakat Kec. Kertasari, Kab.
Bandung. Selain itu, BPK juga sedang melakukan pemeriksaan kinerja prioritas
atas pengelolaan sumber daya air (SDA) di wilayah S. Citarum yang dimulai sejak
September 2012,” kata Ahmad saat ditemui di kantornya Jalan Inspeksi Cidurian
Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (27/11/12).
Terkait
pemeriksaan ini, Ahmad mengatakan ada beberapa pihak yang turut mengelola DAS
Citarum. Di antaranya Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum,
Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pertanian,
Dewan Nasional Sumber Daya Air Nasional/Daerah, Perum Perhutani, Perum Jasa
Tirta, Pemprov Jawa Barat, Pemkab Bandung, Pemkab Bandung Barat, Pemkab
Purwakarta, Pemkab Karawang, dan beberapa instansi terkait yang ada di Jakarta
dan Jawa Barat.
Selain
itu, Ahmad juga menjelaskan paket satu sampai lima yang tengah dikerjakan BBWSC
rata-rata sudah mencapai 50-60 persen pengerjaan. Paket satu di Muara Gembong,
Paket dua di Bekasi-Karawang, Paket tiga di Karawang, Paket empat di
Purwakarta, Paket lima di Kab. Bandung. Total panjang aliran S. Citarum yang
dilalui pengerjaan kelima paket ini mencapai 165 km dengan total anggaran Rp1,2
triliun.
Paket
satu sampai paket tiga difokuskan untuk peninggian tanggul dan sheet pile
sedangkan paket empat difokuskan memperlebar S. Citarum dari 70 sampai 100
meter di Purwakarta sehingga tampungan airnya dari 2 juta menjadi 4 juta kubik.
Sememtara itu, paket lima yang menjadi sorotan publik belakangan ini terkait
pengerukan S. Citarum di kawasan Sapan (Kab. Bandung) sampai Muara Gembong
(Kab.Bekasi).
BBWSC
mendapat anggaran senilai Rp231 miliar untuk paket lima. Total pengerukan yang
akan dilakukan dalam paket ini sebanyak 2,8 juta kubik sedimen sementara yang
sudah diangkat mencapai 1,5 juta kubik. Pengerukan yang sudah dimulai November
2011 ini diharapkan rampung pada Desember 2013. (A-199/A-108). ***** ( E - Kar ).
GENERASI PENERUS PEJUANG NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
( GPP - NKRI ) April 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar