Minggu, 14 Desember 2014

OPTIMALISASI KONSERVASI POLA PENANAMAN POHON DAS CIUJUNG PROVINSI BANTEN


 I.              Pendahuluan
    Sungai Ciujung merupakan sungai terbesar di Provinsi Banten, melewati 2 kabupaten yaitu Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang. Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Ciujung + 1850 km2 terdiri dari tiga anak sungai utama yaitu : Sungai Cisimeut luas Sub DAS 458 km2, Sungai Ciberang luas Sub DAS 304 km2, Sungai Ciujung Hulu luas Sub DAS 594 km2 dan anak sungai lainnya yang lebih kecil berada disebelah hilir kota Rangkasbitung yaitu Sungai Cikambuy, Sungai Cisangu, Sungai Ciasem, Sungai Cibongor dan Sungai Ciyapah.

Pengukuran Topografi, Hidrometri dan pengumpulan data dasar untuk perencanaan jaringan irigasi dimulai pada tahun 1896. Tahun 1899 diterbitkan laporan penilaian kelayakan proyek irigasi dan komite rehabilitasi yang dibentuk oleh pemerintah Belanda pada tahun 1897. Komisi ini merekomendasikan agar pemerintah tidak semata menilai pembangunan proyek dari segi fiskal semata, melainkan harus lebih banyak ditekankan pada asperk sosial ekonomi masyarakat.
Bendung Pamarayan Baru yang telah dibangun sejak tahun 1992 sebagai pengganti Bendung Pamarayan Lama dan tetap menggunakan saluran utama yang ada untuk suplai air ke daerah irigasi karena masih memungkinkan untuk digunakan.





 Berdasarkan Keputusan Gubernur Banten No. 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan Sumber Daya Air sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten.
Sebelumnya Balai PSDA WS. Ciujung – Cidanau Provinsi Banten dibentuk Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 23 Tahun 2002 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Banten.
Balai PSDA Wilayah Sungai Ciujung – Cidanau, mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis Oprasional Dinas dibidang pengelolaan Sumber daya air. Dalam Melaksanakan Tugas sebagai mana diatas Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciujung – Cidanau mempunyai Fungsi :
1.    Penyusunan Rencana Teknis Operasional Balai.
2.    Pelaksanaan Kebijakan Teknis bidang Pengelolaan Sumber Daya Air.
3.    Pelaksanaan Layanan Kepada Masyarakat dibidang Sumber Daya Air.
4.    Pelaksanaan Oprasi dan Pemeliharaan, perbaikan prasarana, dan sarana sumber daya air.
5.    Pelaksanaan penanggulangan banjir dan pengendalian sumber daya air
6.    Pelaksanaan upaya Pelestarian air dan sumber air.
7.    Pelaksanaan Pemantauan dan pelaporan pemanfaatan sumber daya air.
8.    Pelaksanaan Kordinasi, Kerjasama, dan Fasilitas pengelolaan Sumber Daya Air.
9.    Pelayanan Sistem Informasi Pengelolaan Sumber Daya Air.
10. Pelayanan Penunjang Penyelenggaraan Tugas Dinas.
11. Pengelolaan Ketatausahaan Balai.

Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciujung – Cidanau mempunyai Wilayah Kerja Meliputi :
·         Kabupaten Lebak
·         Kabupaten Serang
·         Kota Serang
·         Kota Cilegon.

 II. LATAR BELAKANG




Salah satu kawasan yang memiliki masalah kerusakan lingkungan yang besar di Indonesia ialah DAS Ciujung yang merupakan salah satu DAS Kategori I atau membutuhkan penanganan serius karena kondisinya sangat kritis. Kawasan DAS Ciujung memiliki peran yang besar sebagai sistem perlindungan dan penyangga kehidupan sehingga keberadaannya perlu dikelola dengan baik agar peran tersebut tetap berfungsi secara lestari. Kerusakan di bagian hulu tidak hanya mempunyai efek yang bersifat on site tetapi juga menyebabkan efek yang bersifat off site atau kerusakan di bagian hilir. Efek dari kerusakan lingkungan dapat berdampak terhadap menurunnya ekonomi penduduk dari suatu lokasi bahkan dapat berdampak meningkatnya kemiskinan. Oleh karena itu, Genersi Penerus Pejuang Negara Kesatuan Republik Indonesia (GPP-NKRI) - Banten sebagai suatu perkumpulan yang peduli terhadap kelestarian lingkungan memandang perlu dilakukan penatagunaan lahan yang optimal di DAS Ciujung dengan memperhatikan aspek ekologi dan ekonomi sehingga kawasan DAS Ciujung dapat berfungsi secara optimal dan berkelanjutan sebagai suatu kawasan lindung namun tetap memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat. Kegiatan awal yang akan dilakukan GPP-NKRI bersama masyarakat yaitu melakukan optimalisasi penanaman pohon di Bantaran Sungai Ciujung yang berada di Kelurahan Cijoglo Kabupaten Lebak Provinsi Banten.

III. Maksud dan Tujuan

Rancangan kegiatan ini bertujuan untuk:

1. Menentukan kondisi yang sebenarnya keadaan DAS Ciujung


2. Merencanakan pola penggunaan lahan dan pola areal budidaya tanaman optimal di DAS Ciujung yang dapat memenuhi sasaran ekologi dan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat di sekitar DAS Ciujung.

 IV. Rancangan Pola Tanam

Dari hasil survey yang dilakukan oleh Tim GPP-NKRI Banten di DAS Ciujung yang berada di Kecamatan Pamarayan, Desa Sangiang dan Desa Winara, Kecamatan Rangkasbitung, Kelurahan Cijoro Lebak,  Cijoro Pasir, Desa Pabuaran, dan Desa Kolelet Wetan. Diketahui bahwa lebar bantaran sungai sangat bervariasi antara lebar 2 meter untuk areal sempit sampai dengan lebar 18 meter areal yang lebar. Pola penanaman di bantaran Sungai Ciujung dengan acuan pola tanam 2x3 meter yaitu 3 meter kearah memanjang / searah aliran sungai dan 2 meter kearah melebar / lebar dari pinggir sungai ke pinggir jalan. Dengan jarak penanaman 23,7 KM dengan lebar bervariasi antara 2 meter sampai dengan 18 meter dengan kontur dan keadaan lahan yang berbeda-beda dari estimasi perhitungan dibutuhkan 71910 pohon yang akan ditanan di kanan kiri DAS Ciujung dengan pola tanam sebagai berikut :

1.    Tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) untuk ditanam dipinggir sungai sebanyak 16.284 pohon

2.    Tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) untuk ditanam dipinggir jalan sebanyak 15.000 pohon

3.    Tanaman produktif sebanyak 40.626 pohon

4.    Tanaman Tumpang sari.
     
 IV.1. Jenis Tanaman

1.    Tanaman Multi purpose tree species (MPTS) antara lain : Alpukat (Persea americana), Aren (Arenga pinnata), Asam jawa (Tamarindus indica), Jambu biji (Psidium guajava), Jeruk (Citrus spp.), Kemiri (Aleurites moluccana), Kina (Cinchona pubeschens), Mangga (Mangifera indica), Nangka (Artocarpus heterophyllus), Petai (Parkia sppeciosa), Rambutan (Nephelium lappceum), pinang

2.    Tanaman produktif antara lain : Kayu Albasia, Kayu Sengon, Kayu Jabon, Kayu sengon, Suren, Akasia dan lain-lain.

3.    Tanaman Tumpang Sari antara lain :Bawang merah (Allium ascalonicum),Bawang putih (Allium sativum),Bayam (Amaranthus spp.), Buncis (Phaseolus vulgaris), Cabe hijau (Capsicum annum), Cabe merah (Capsicum annum), Cabe rawit (Capsicum frutescens), Jagung (Zea mays), Jahe (Zingiber officinale), Kacang merah (Vigna umbellata), Kacang panjang (Vigna sinensis), Kacang tanah (Arachis hypogaea), Kangkung (Ipomoea aquatica), Kedelai (Glycine max) , (Solanum tuberosum), Ketimun (Cucumis sativus).

 V. Penempatan Ternak dan Kandang Ternak
    Untuk memberdayakan masyarakat dan menjaga kesinambungan penanaman pohon dalam hal pemeliharaan pohon yang di tanam di kanan kiri DAS CiUJUNG maka ditempatkan ternak yaitu Domba dan Kandangnya. Pola yang dipakai yaitu : satu Kelompok,  setiap kandang diisi 20 ekor dengan pemeliharaan secara bergilir.


VI. Kegiatan yang Akan Dilaksanakan

         Untuk menindak lanjuti rencana optimalisasi penanaman pohon di DAS Ciujung ini akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Melakukan koordinasi dengan Balai Pembenihan Tanaman Hutan (BPTH) Provinsi Banten. dalam hal kesiapan bibit terutama tanaman MPTS.
2.    Melakukan koordinasi dengan Desa terkait.



3.  Melakukan Koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal SDA Balai Besar wilayah Sungai Ciujung-.Cidanau Prov. Banten.
4.  Melakukan audiensi dengan Desa dan Masyarakat tentang teknik pelaksanaan dan persiapan penanaman pohon di DAS Ciujung.
5.Membuat Kesepakatan dengan Masyarakat penggarap tentang Pemeliharaan/Perawatan guna menjaga lingkungan DAS CIUJUNG.

VII. Hasil Yang Akan Dicapai
       Dengan Pola Tanam dan Teknik Penanaman pohon yang tepat guna di DAS  Ciujung di Kecamatan Pamarayan, Desa Sangiang, dan Desa Wirana. Kecamatan Rangkasbitung, Kelurahan Cijoro Lebak, Cijoro Pasir, Desa Pabuaran, dan Desa Kolelet Wetan,  akan dapat meminimalisir lahan kritis yang ada menjadi lahan yang produktif dan dapat memberdayakan masyarakat di sekitar DAS Ciujung, Provinsi Banten.

GENERASI PENERUS PEJUANG NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
( GPP – NKRI ) – BANTEN
DESEMBER 2014.
Disusun Oleh : Tim : GPP _ NKRI PUSAT.
E. KARMANA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar