Sungai Ciujung merupakan sungai terbesar di Provinsi Banten,
melewati 2 kabupaten yaitu Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang. Luas Daerah
Aliran Sungai (DAS) Sungai Ciujung + 1850 km2 terdiri dari tiga anak sungai
utama yaitu : Sungai Cisimeut luas Sub DAS 458 km2, Sungai Ciberang luas Sub
DAS 304 km2, Sungai Ciujung Hulu luas Sub DAS 594 km2 dan anak sungai lainnya
yang lebih kecil berada disebelah hilir kota Rangkasbitung yaitu Sungai
Cikambuy, Sungai Cisangu, Sungai Ciasem, Sungai Cibongor dan Sungai Ciyapah.
Pengukuran Topografi,
Hidrometri dan pengumpulan data dasar untuk perencanaan jaringan irigasi
dimulai pada tahun 1896. Tahun 1899 diterbitkan laporan penilaian kelayakan
proyek irigasi dan komite rehabilitasi yang dibentuk oleh pemerintah Belanda
pada tahun 1897. Komisi ini merekomendasikan agar pemerintah tidak semata
menilai pembangunan proyek dari segi fiskal semata, melainkan harus lebih
banyak ditekankan pada asperk sosial ekonomi masyarakat.
Bendung Pamarayan Baru yang telah dibangun sejak tahun 1992
sebagai pengganti Bendung Pamarayan Lama dan tetap menggunakan saluran utama yang
ada untuk suplai air ke daerah irigasi karena masih memungkinkan untuk
digunakan.
Sebelumnya Balai PSDA
WS. Ciujung – Cidanau Provinsi Banten dibentuk Berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Banten Nomor : 23 Tahun 2002 Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Banten.
Balai PSDA Wilayah
Sungai Ciujung – Cidanau, mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis
Oprasional Dinas dibidang pengelolaan Sumber daya air. Dalam Melaksanakan Tugas
sebagai mana diatas Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciujung –
Cidanau mempunyai Fungsi :
1.
Penyusunan Rencana
Teknis Operasional Balai.
2.
Pelaksanaan Kebijakan
Teknis bidang Pengelolaan Sumber Daya Air.
3.
Pelaksanaan Layanan
Kepada Masyarakat dibidang Sumber Daya Air.
4.
Pelaksanaan Oprasi dan
Pemeliharaan, perbaikan prasarana, dan sarana sumber daya air.
5.
Pelaksanaan
penanggulangan banjir dan pengendalian sumber daya air
6.
Pelaksanaan upaya
Pelestarian air dan sumber air.
7.
Pelaksanaan Pemantauan
dan pelaporan pemanfaatan sumber daya air.
8.
Pelaksanaan Kordinasi,
Kerjasama, dan Fasilitas pengelolaan Sumber Daya Air.
9.
Pelayanan Sistem
Informasi Pengelolaan Sumber Daya Air.
10.
Pelayanan Penunjang
Penyelenggaraan Tugas Dinas.
11.
Pengelolaan
Ketatausahaan Balai.
Balai Pengelolaan Sumber
Daya Air Wilayah Sungai Ciujung – Cidanau mempunyai Wilayah Kerja Meliputi :
·
Kabupaten Lebak
·
Kabupaten Serang
·
Kota Serang
·
Kota Cilegon.
Salah satu kawasan
yang memiliki masalah kerusakan lingkungan yang besar di Indonesia ialah DAS
Ciujung yang merupakan salah satu DAS Kategori I atau membutuhkan penanganan
serius karena kondisinya sangat kritis. Kawasan DAS Ciujung memiliki peran yang
besar sebagai sistem perlindungan dan penyangga kehidupan sehingga keberadaannya
perlu dikelola dengan baik agar peran tersebut tetap berfungsi secara lestari.
Kerusakan di bagian hulu tidak hanya mempunyai efek yang bersifat on site tetapi juga menyebabkan efek
yang bersifat off site atau kerusakan
di bagian hilir. Efek dari kerusakan lingkungan dapat berdampak terhadap
menurunnya ekonomi penduduk dari suatu lokasi bahkan dapat berdampak
meningkatnya kemiskinan. Oleh karena itu, Genersi Penerus Pejuang Negara
Kesatuan Republik Indonesia (GPP-NKRI) - Banten sebagai suatu perkumpulan yang
peduli terhadap kelestarian lingkungan memandang perlu dilakukan penatagunaan lahan
yang optimal di DAS Ciujung dengan memperhatikan aspek ekologi dan ekonomi
sehingga kawasan DAS Ciujung dapat berfungsi secara optimal dan berkelanjutan
sebagai suatu kawasan lindung namun tetap memperhatikan aspek pemberdayaan
masyarakat. Kegiatan awal yang akan dilakukan GPP-NKRI bersama masyarakat yaitu
melakukan optimalisasi penanaman pohon di Bantaran Sungai Ciujung yang berada
di Kelurahan Cijoglo Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
III. Maksud dan
Tujuan
Rancangan kegiatan ini bertujuan untuk:
2.
Merencanakan pola penggunaan lahan dan pola areal budidaya tanaman optimal di
DAS Ciujung yang dapat memenuhi sasaran ekologi dan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat
di sekitar DAS Ciujung.
Dari
hasil survey yang dilakukan oleh Tim GPP-NKRI Banten di DAS Ciujung yang berada
di Kecamatan Pamarayan, Desa Sangiang dan Desa Winara, Kecamatan Rangkasbitung, Kelurahan Cijoro Lebak, Cijoro Pasir, Desa Pabuaran, dan Desa Kolelet Wetan. Diketahui bahwa lebar bantaran sungai sangat bervariasi antara lebar 2 meter
untuk areal sempit sampai dengan lebar 18 meter areal yang lebar. Pola penanaman di bantaran Sungai Ciujung
dengan acuan pola tanam 2x3 meter yaitu 3 meter kearah memanjang / searah
aliran sungai dan 2 meter kearah melebar / lebar dari pinggir sungai ke pinggir
jalan. Dengan jarak penanaman 23,7 KM dengan lebar bervariasi antara 2 meter
sampai dengan 18 meter dengan kontur dan keadaan lahan yang berbeda-beda dari
estimasi perhitungan dibutuhkan 71910 pohon yang akan ditanan di kanan kiri DAS
Ciujung dengan pola tanam sebagai berikut :
1. Tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) untuk ditanam dipinggir sungai
sebanyak 16.284 pohon
2. Tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) untuk ditanam dipinggir jalan
sebanyak 15.000 pohon
3. Tanaman produktif sebanyak 40.626 pohon
4. Tanaman Tumpang sari.
1. Tanaman Multi purpose tree species (MPTS) antara lain : Alpukat (Persea
americana), Aren (Arenga pinnata), Asam jawa (Tamarindus indica),
Jambu biji (Psidium guajava), Jeruk (Citrus spp.), Kemiri (Aleurites
moluccana), Kina (Cinchona pubeschens), Mangga (Mangifera indica),
Nangka (Artocarpus heterophyllus), Petai (Parkia sppeciosa),
Rambutan (Nephelium lappceum), pinang
2. Tanaman produktif
antara lain : Kayu Albasia, Kayu Sengon, Kayu Jabon, Kayu sengon, Suren, Akasia
dan lain-lain.
3. Tanaman Tumpang Sari antara
lain :Bawang merah (Allium ascalonicum),Bawang putih (Allium sativum),Bayam (Amaranthus spp.), Buncis (Phaseolus vulgaris), Cabe hijau (Capsicum annum), Cabe merah (Capsicum annum), Cabe rawit (Capsicum frutescens), Jagung (Zea mays),
Jahe (Zingiber officinale),
Kacang merah (Vigna umbellata), Kacang panjang (Vigna sinensis), Kacang tanah (Arachis hypogaea), Kangkung (Ipomoea aquatica), Kedelai (Glycine max) , (Solanum tuberosum), Ketimun (Cucumis sativus).
VI. Kegiatan yang Akan Dilaksanakan
Untuk menindak lanjuti
rencana optimalisasi penanaman pohon di DAS Ciujung ini akan dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan Balai Pembenihan Tanaman Hutan (BPTH) Provinsi Banten. dalam hal kesiapan bibit terutama tanaman MPTS.
1. Melakukan koordinasi dengan Balai Pembenihan Tanaman Hutan (BPTH) Provinsi Banten. dalam hal kesiapan bibit terutama tanaman MPTS.
3. Melakukan Koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat
Jenderal SDA Balai Besar wilayah Sungai Ciujung-.Cidanau Prov. Banten.
4. Melakukan audiensi dengan Desa dan Masyarakat tentang teknik pelaksanaan
dan persiapan penanaman pohon di DAS Ciujung.
5.Membuat Kesepakatan dengan Masyarakat penggarap tentang
Pemeliharaan/Perawatan guna menjaga lingkungan DAS CIUJUNG.
VII. Hasil Yang Akan Dicapai
Dengan Pola Tanam dan Teknik
Penanaman pohon yang tepat guna di DAS
Ciujung di Kecamatan Pamarayan, Desa Sangiang, dan Desa Wirana. Kecamatan Rangkasbitung, Kelurahan Cijoro Lebak, Cijoro Pasir, Desa Pabuaran, dan Desa Kolelet Wetan, akan dapat
meminimalisir lahan kritis yang ada menjadi lahan yang produktif dan dapat
memberdayakan masyarakat di sekitar DAS Ciujung, Provinsi Banten.
GENERASI PENERUS PEJUANG
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
( GPP – NKRI ) – BANTEN
DESEMBER 2014.
Disusun
Oleh : Tim : GPP _ NKRI PUSAT.
E. KARMANA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar