ANALISA DAN STUDI
PENANGANAN
MASALAH SUNGAI CITARUM
KONSERVASI PENANAMAN POHON TERPADU
DI PROVINSI JAWA BARAT
“ SOSIALISASI DAN PENELITIAN AIR
SUNGAI CITARUM “
PASTI ALAM HAYATI
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat limpahan rahmat
dan hidayah-Nyalah Genersi Penerus Pejuang Negara Kesatuan Republik Indonesia (
GPP – NKRI ) bersama Masyarakat telah berjalan 2 (dua) tahun dalam pelaksanaan
Konservasi Penanaman Pohon di DAS Citarum.Sebanyak 21.000 pohon sudah tertanam,
mulai dari Daerah Sapan sampai Desa Bojongsari sepanjang 13 KM.
Motivasi - Aspirasi dari
segala pihak yang terlibat dalam Pelaksanaan Program“ Analisa dan Studi
Penanganan Masalah Sungai Citarum – Provinsi Jawa Barat ini. Karena dengan curahan pendapat dan pikiran yang
diterima oleh Tim GPP - NKRI, Program ini dapat berjalan dan berkembang
sebagaimana mestinya. Sebelumnya, Tim GPP - NKRI memohon maaf jika dalam
penyusunan Program ini terdapat kesalahan
dan kekurangan. Baik dari kesalahan kata maupun hal-hal lainnya yang tidak
berkenan di hati, karena pelaksanaan program ini dilandasi dengan semangat
juang yang tinggi, Dasar pola semangat “ Mandiri,
Kreatif, dan Penuh Wawasan Kebangsaan “.
Satu Untuk Semua, Semua Untuk Satu.“ Bersama Masyarakat Tumbuh Satu tumbuh
Seribu “Maka dari itu, Tim GPP-NKRI, sangat membutuhkan kritik dan saran dari
pihak lain agar kualitas dari pelaksanaan kegitan ini dapat lebih ditingkatkan
di masa mendatang.
Bandung, 10 Nopember 2014.
TIM GPP – NKRI.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………....... i
Daftar Isi ……………………………………………………………….ii
Bab I Pendahuluan……………………………………………………. 1
Bab II Kegiatan dan Rincian Data lahan………………………..........2
Bab III Penutup ……………….………………………………………3
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Menjaga kelestarian lingkungan dengan
meningkatkan daya dukungnya melalui penambahan populasi pohon di Daerah Aliran
Sungai Citarum Provinsi Jawa Barat, serta lahan-lahan kritis atau terdegradasi
yang sering disebut dengan Rehabilitasi lahan sudah sering dilakukan. Kegiatan
yang diharapkan dapat menghindari berbagai bencana alam ini dan kerusakan yang
lebih parah baik dalam kawasan DAS Citarum maupun diluar kawasan DAS Citarum biasanya
dilakukan dengan menggunakan pohon-pohon yang bernilai ekonomis tinggi, karena
selain dapat dimaanfaatkan sebagai perbaikan lahan, kayunyapun dapat
dimaanfaatkan untuk kebutuhan perkayuan.Se-iring berjalannya Konservasi
penanaman pohon di Bantaran, Pinggiran, dan Tebing Daerah Aliran Sungai Citarum
. Sementara di DAS Citarum terdapat Sodetan-sodetan Sungai Citarum Lama, yang
mana sudah ada yang beralih pungsikan untuk kepentingan Pabrik, dan di jadikan
Perumahan.Sebagian lagi menjadi lahan kritis. Maka dengan itu pula Tim GPP-NKRI
dan Camat Bojongsoang, Kepala Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsoang
sepakat Sodetan Sungai Citarum Lama Cibarangbang yang berada di wilayah Desa
Bojongsari ini di Jadikan Lahan Konservasi
“HUTAN RAKYAT WISATA BUDAYA “ serta Pusat Penelitian Air Sungai Citarum. Kementerian Pekerjaan Umum &
Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal SDA Balai Besar Wilayah Sungai Citarum PPK-OPSDA 2. Pengembangan Kegiatan Program Konservasi Das Terpadu yaitu : Sosialisasi
dan Penelitian Air Sungai Citarum meliputi
Program “ Budidaya Ikan Hias” – “ Budidaya Ikan Konsumsi “.Pertanian serta peternakan.
B. TUJUAN.
Tujuannya adalah untuk memperbaiki kondisi
lahan yang sudah rusak, Air Sungai sudah tercemar serta meningkatkan
produktivitas Air Sungai Citarum dalam kelestarian, keserasian dan keseimbangan
ekosistem yang meliputi unsur lingkungan, social dan budaya.
C. SASARAN.
Program Konservasi Penanaman Pohon DAS
Terpadu, Sosialisasi & Penelitian Air Sungai Citarum. Kementerian Pekerjaan
Umum & Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal SDA Balai Besatr Wilayah Sungai
Citarum PPK- OPSDA 2 dan Generasi Penerus Pejuang Negara Kesatuan Republik Indonesia (
GPP _ NKRI ) ini dimaksudkan untuk menciptakan keseimbangan dan keserasian
lingkungan fisik DAS Citarum serta mendukung pelestarian keanekaragaman hayati
Indonesia.
Penelitian dan pengembangan, Pendidikan,
Pelestarian plasma nuftah, dan atau Budidaya jenis jenis Ikan Air Tawar, Baik
Jenis Ikan Hias maupun Jenis Ikan Konsumsi dan Jenis tumbuhan tanaman Hias.Konsep
Program ini berdasarkan dukungan Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan
Rakyat Direktorat Jenderal SDA Balai Besar
Wilayah Sungai Citarum PPK- OPSDA
2 agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang diharapkan dari
kegiatan program ini.
BAB
II
KEGIATAN
DAN RINCIAN DATA LAHAN
1. PENGGUNAAN LAHAN.
Lahan kritis/Sodetan Sungai Citarum Lama yang
akan direhabilitasi ini terdapat di Daerah Cibarangbang Desa Bojongsari,
Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Lahan ini tidak
digunakan lagi sejak tahun 2002, sebenarnya di lahan ini sangat produktif,
namun karena milik pemerintah masyarakat enggan menggunakan lahan ini, masyarakat
hanya menggunakan lahan ini untuk memancing dan diambil rumputnya. Oleh karena
tidak ada yang mengurus, maka lahan Sodetan
ini menjadi rusak sehingga perlu dilakukan rehabilitasi. Berdasarkan
Peta Lokasi di Desa Bojongsari, masih ada lagi 5 (lima) Sodetan Sungai Citarum
yang harus segara di selamatkan.
Lahan Sodetan
Sungai Citarum Lama ( Lokasi Desa Bojongsari Kec. Bojongsoang )
Mengacu pada kegiatan Konservasi DAS Terpadu GPP-NKRI bersama
Masyarakat, Tim GPP-NKRI membuat pemetaan dan pengukuran luas lahan Sodetan
Sungai Citarum Lama Cibarangbang. Maka
dari itu, untuk memperbaiki kondisi lahan Sodetan Citarum lama, tersebut akan dilakukan suatu kegiatan rehabilitasi. Yang akan mendukung
kelestarian lingkungan hidup dan menciptakan kembali ekosistem yang telah
rusak. Lahan Sodetan/kritis ini akan digunakan 100% untuk Pusat kegiatan
Penelitian dan Pelatihan dalam rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Citarum .
2. KEGIATAN YANG SUDAH & SEDANG BERJALAN.
Di dalam pelaksanaan program Konservasi Penanaman
Pohon Terpadu di DAS Citarum bersama
masyarakat telah terwujud antara lain :
a. Penanaman Pohon dari daerah sapan sampai
daerah bojongsari sepanjang 13 KM. Pohon yang tertanam 21.000 pohon. Dengan
pohon penyulaman 4000 pohon. Pohon – pohon tersebut merupakan bantuan yang di
berikan oleh Kementerian Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan
Perhutanan Sosial. Direktorat Bina Pembenihan Tanaman Hutan. ( BPTH Jawa-Madura
di Sumedang ).
b. Kegiatan yang sedang berjalan selain merawat dan pemeliharaan pohon
yang sudah tertanam, membangun Pusat Koordinasi DAS terpadu dan “ Hutan Rakyat Wisata
Budaya” di DAS Citarum..
c. Bio-fisik meliputi situasi lapangan antara
lain topografi, curah hujan/musim tanam, kondisi tanah, sarana dan prasarana
Bio-fisik, kondisi lokasi tersebut
memiliki kelerengan 20%,tanaman yang digunakan untuk Rehabilitasi adalah
mahoni dan intisia.
d. Social-ekonomi
antara lain demografi, kepemilikan lahan, keadaan harga
atau upah, sarana prasarana termasuk transpormasi Social-ekonomi,
pada lahan ini tidak terdapat sengketa tanah.
e.
Data dan Konsep kegiatan acuan program dibuat tersendiri.
3.
RENCANA PENGADAAN BIBIT
Kegiatan perencanaan
dalam tahapan berkelanjutan akan dilaksanakan pada tanggal 6 dan 7 Juni 2015. Baik
di DAS CITARUM. Mengingat bahwa keadaan lahan sudah kritis
dan perlu segera ditangani, maka dibutuhkan bibit secepat mungkin agar kegiatan
yang direncanakan dapat terlaksana seoptimal mungkin. Lahan Bantaran, Sepadan,
dan Pinggiran DAS Citarum yang sangat
luas ini tentu membutuhkan bibit dalam jumlah yang banyak pula. Kemudian proses
jadi bibit juga sangat mempengaruhi optimalnya kegiatan penanaman.
Maka dari itu,
bibit yang akan digunakan adalah bibit yang sudah siap tanam di lapangan.
4.
POLA TANAM DAN SISTEM PENANAMAN
Pola tanam yang akan digunakan
adalah pola tanam tanaman sejenis dan berupa tanaman perkebunan ataupun
pertanian tumpang sari. Adapun system penanamannya, digunakan metode penanaman
jalur sehingga lebih memudahkan pekerjaan.
5.
RENCANA KEBUTUHAN BIBIT
Untuk menentukan
jumlah kebutuhan bibit di lapangan, perlu diperhitungkan perbandingan luasan
areal dengan jarak antar tanaman atau lubang tanam kemudian dijumlahkan dengan
kebutuhan penyulaman di lapangan. Penyulaman dilakukan untuk mengantisipasi
adanya kerusakan pada tanaman pasca proses penanaman berlangsung dan dalam
kurun waktu tertentu.Dalam areal tanam ini, akan digunakan jarak tanam 2 x 3
meter dan persentase kebutuhan penyulaman sebesar 20%. Maka, di peroleh jumlah
kebutuhan bibit ( terlampir ). :
6.
PEMILIHAN JENIS TANAMAN
jenis tanah dan
keadaan tempat tumbuh serta tingkat ekonomis yang dapat didapatkan maka tanaman
yang dipilih ialah tanaman intsia.Sehingga apabila tumbuh,
maka
tidak hanya memperbaiki kondisi lahan, namun juga
dapat meningkatkan kualitas produksi. Tanaman ini
dipilih berdasarkan rencana awal kegiatan penanaman dalam rangka rehabilitasi yang
bertujuan utama memperbaiki kondisi alam dan mengembalikan ekosistem
yang telah rusak. Selain itu, nantinya status penanaman pohon
DAS TERPADU di Bantaran, Sepadan dan Pinggiran Aliran Sungai ini akan
dikembalikan seperti semula yaitu sebagai lahan konserpasi terpadu
kemasyarakatan agar pengelolaannya dapat dilakukan oleh masyarakat sekitar DAS
Citarum, dan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai
sumber penghasilan masyarakat sekitar DAS.. Upaya ini dapat menciptakan
lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran masyarakat sekitar DAS.
BAB
III PENUTUP
Demikian penyusunan rincian Program GPP-NKRI
dalam kegiatan Konservasi Penanaman Pohon Terpadu dalam rangka Analisa dan
Studi Penanganan Masalah Sungai Citarum di
Jawa Barat , ” Sosialisasi dan
Penelitian Air Sungai Citarum “ di Provinsi Jawa Barat. semoga program yang diajukan ini dapat disetujui sehingga
kegiatan yang akan dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kami
sangat berharap program ini dapat dipertimbangkan, mengingat kondisi lahan Bantaran, Sepadan dan Pinggiran DAS yang semakin lama semakin parah sehingga
perlu segera ditangani sebagaimana mestinya
Semoga upaya yang dilakukan bersama ini,
dengan izin dan pertolongan dari ALLAH SWT,
diharapkan dapat membawa hasil seperti apa yang diharapkan bersama, dari upaya ini dapat menjadi pioner untuk
project dengan skala yang lebih luas lagi, sehingga diharapkan terjadinya
kesejahteraan bagi rakyat Indonesia dan kemajuan Bangsa Indonesia. Sesungguhnya
proposal ini masih jauh dari sempurna, kami mohon masukan dan saran untuk
kebaikan bersama
Atas perhatian dan kerjasamanya, diucapkan
banyak terima kasih.
GENERASI PENERUS PEJUANG NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (GPP–NKRI )
Bandung –2014 Disusun oleh :TIM : GPP-NKRI
Bandung –2014 Disusun oleh :TIM : GPP-NKRI